Saturday, January 30, 2016

Perbaikan Conveyor Roll


Perbaikan Conveyor Roll
Conveyor adalah sistem mekanik yang fungsinya memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain, banyak digunakan di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Penggunaan conveyor banyak dipakai karena mudah dan ekonomis jika dibanding transportasi berat lain seperti truk dan mobil pengangkut. Conveyor ini dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat tujuan conveyor harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem conveyor mempunyai nilai ekonomis. Sedangkan kelemahan sistem ini adalah tidak punya fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak berkala.
Conveyor mempunyai berbagai jenis yang disesuaikan dengan karakteristik barang yang diangkut, yaitu antara lain Apron, Flight, Pivot, Overhead, Roller, Vibrating, Pneumatic, Loadpropelling, Car, Bucket, Screw, dan Hydraulic.

Roller Conveyor

Roller conveyor adalah suatu sistem conveyor dengan penumpu utama barang yang ditransportasikan mengunakan alat roller. Roller ini sedikit berbeda dengan roller pada conveyor jenis yang lain yaitu didesain khusus agar cocok dengan kondisi barang yang ditransportasikan, misal roller diberi lapisan karet, lapisan anti karat, dan lain sebagainya. Sedangkan roller pada sistem jenis yang lain didesain cocok untuk sabuk yang ditumpunya.

Fungsi Dan Spesifikasi Roller Conveyor

Kelebihan pada roller conveyor adalah bisa mentransformasikan pada kemiringan tertentu sehingga bisa mentranportasikan barang dari satu tingkat ke tingkat yang lain, bisa membelokkan jalur unit yang belokkannya sangat tajam yang bermanfaat untuk daerah yang ruanganya terbatas, mempunyai kemampuan untuk menggabungkan 2 jalur yang terpisah dan  dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti Y-Line dan accumulating roller conveyor.
Roller conveyor tidak bisa memindahkan barang yang berbentuk bulk atau butir. Spesifikasi dan Sistem pada roller conveyor adalah :
√ Hanya bisa memindahkan barang yang berupa unit yang juga harus mempunyai dimensi tertentu dan berat tertentu agar bisa ditransportasikan.
√ Untuk memindahkan barang dalam bentuk bulk  harus dikemas terlebih dahulu
√ Spesifikasi roller conveyor juga harus disesuaikan dengan dimensi dan beban unit yang akan ditransportasikan. Rancangan sistem roller conveyor harus mempu menerima beban maksimum yang mungkin terjadi pada sistem conveyor
√ Dimensi sistem juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan.
√ Jarak antar roller disesuaikan dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan. Diusahakan jarak antar roller dibuat sedekat mungkin agar tumpuan beban semakin banyak. Dimensi unit yang ditranportasikan minimal harus ditumpu oleh 3 roller karena Jika kurang dari 3 roller, maka unit tersebut akan tersendat atau bisa saja jatuh keluar sistem tranportasi roller conveyor.

Perbaikan Conveyor Roll

Roll conveyor yang diguanakan terus mernerus, perlu dilakukan perbaikan dan perawatan agar dapat terus digunakan secara maksimal dan tidak memiliki kendala. Maka salah satu cara unruk perawatan dan perbaikan roll conveyor adalah dengan pengelasan, dan kawat las yang paling tepat adalah kawat las EDZONA dengan tipe EDZOTRODE. Kawat Las EDZONA memiliki segala keunggulan kawat dan kelengkapan tipe.

Thursday, January 28, 2016

Perawatan Mesin Industri Kertas Dan Pulp


Perawatan Mesin Industri Kertas dan Pulp
Industri kertas dan pulp adalah industri dengan kagiatan mengolah kayu sebagai bahan dasar untuk memproduksi pulp, kertas, papan, dan produk berbasis selulosa  yang lain. Sedangkan untuk proses pembuatan kertas terdiri dari :
  1. Kayu awal dicacah sehingga menjadi serpih sebesar kotak korek api, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah pencerna merupakan tangki raksasa. Di dalam pencerna, kayu tadi diberi tekanan dan panas dan beberapa jam kemudian kayu akan berubah menjadi bahan lunak yang seperti kapas. Bentuk kapas inilah yang disebut bubur kertas atau pulp dan kertas Jalinan selulosa yang padat menjadi kertas.
  2. Jika proses di pencerna selesai, bubur kertas akan dicampur air. Bubur tersebut dengan kadar air 90% ini kemudian dilewatkan pada mesin yang disebut kotak kepala.
  3. Mesin Kotak kepala dengan tugas membentangkan bubur kertas yang berair tersebut di atas kawat merupakan sebuah ayakan bergerak. Ketika gilingan menekan bubur kertas ke kawat, maka sekitar 98% airnya akan terperas keluar.
  4. Kemudian proses serangkaian gilingan lain yang akan mengeluarkan hampir seluruh sisa air dari kertas yang mengering itu sehingga hanya tinggal sedikit sekali molekul air yang ada.
  5. Kertas yang baru saja terbentuk dilewatkan pada silinder tambahan yang dipanaskan dari dalam. silinder inilah yang akan mengeluarkan air lagi dari kertas yang berjalan.
  6. Jika serat selulosa telah menjadi jalinan yang saling terkait, gelendong besar yang disebut penggulung mengumpulkan kertas menjadi gulungan raksasa. Kemudian gulungan ini dipotong menjadi gulungan-gulungan kecil atau lembaran dan siap dikirim ke luar dari pabrik.
Proses pembuatan kertas di atas membutuhkan banyak mesin agar kegiatan produksi dapat berkalan cepat, lancar dan hasil maksimal. Misalnya mesin kompresi, crane, mesin kotak kepala, silinder, pemotong, dan sebagainya. Untuk mesin-mesin produksi kertas yang harus selalu beroperasi maka juga harus dilakukan perawatan dan perbaikan mesin dengan pengelasan. Kawat las yang tepat adalah kawat las EDZONA yang memang khusus digunakan untuk maintenance dan reparasi. Tipe kawat las yang cocok misalnya menggunakan kawat las EDZONA EDZOLITE-12 untuk pengelasan lapisan keras yang bersifat tajam, mengatasi korosi, benturan, abrasi tinggi, tahan oksidasi.

Tuesday, January 26, 2016

6 Tipe Kawat Las Terbaik Untuk Las Hardfacing

Kawat Las Hardfacing 2
Pada pengelasan hardfacing, bisa digunakan untuk las part logam yang mengalami keausan, mengembalikan permukaan logam dengan pelapisan. Kawat Las untuk Hardfacing ini, harus menggunakan kawat las khusus yang sesuai dengan sambungan las dan standart yang digunakan. Terdapat 6 tipe kawat las terbaik untuk las hardfacing, diantaranya adalah :

 Kawat Las Hardfacing 2

KAWAT LAS HARDFACING EDZONA-210
kawat las hardfacing lapisan keras dengan kandungan Manganese diatas 14%. Tahan terhadap gesekan yang sangat kuat sekalipun. Untuk perbaikan, penyambungan dan pelapisan benda-benda yang dirancang tahan gesekan. Terhindar dari keausan akibat gesekan logam dengan logam atau logam dengan benda abrasif lainnya. Tahan benturan tanpa lepas. Cocok untuk pengelasan/repair alat-alat berat, mesin pemecah batu, mesin pengaduk beton, mesin penghancur, pabrik kertas, pabrik gula tebu, pabrik semen, jawatan kereta api, pengelasan logam manganese dan kegunaan lain.

E7-UM-200KP
DC+/AC
Hardness : 250/450 HB Hardness After Work
Diameter : 3,20 – 4,00
C1.2- Mn 14- Ni 4.0- Cr 4.5 Si 0.7- Fe Bal- P 0.01

KAWAT LAS HARDFACING EDZONA-220
Kawat Las untuk pengelasan Characteristic Baja hard Surfacing yang masih dapat di machining, dapat sebagai Under layer Hard Surfacing. tahan gesekan sedang, keistimewaan dapat untuk penyambungan yang bersifat Hard Facing. Dapat diaplikasikan pada Parts Industri berat, Sprocets Sheaves, Crane fly wheel, Dumpers, Roll Gilingan, Parts Cams dll.

E1-UM-300
Hardness : 220/320 HB, Hardness After Work
Diameter : 3,20 – 4,00 | DC+/AC
C0.1- Mn 0.9- Cr 3.2- Si 0.6- Fe Bal

KAWAT LAS HARDFACING EDZONA-260
Kawat Las lapisan keras untuk ketahanan terhadap benturan namun tetap kuat menahan gesekan. Dengan keistimewaan akan mengeras secara otomatis setelah mendapat benturan. Hasil las dengan susunan martensit yang membuat hasil las cukup keras namun tetap ulet. Cocok untuk semua arus DC atau AC +/-. Hemat listrik dengan amper rendah namun penetrasi sangat dalam. Bisa untuk repair alat-alat berat. Untuk pelapisan screw conveyor, untuk mesin-mesin penggiling, untuk mesin pemecah batu, cane crusher pada pabrik gula, mesin pengolah tepung, komponen alat berat, pisau penghancur plastic dll.

E6-UM-60
DC+/AC
Hardness : 57/60 HRC, Hardness After Work
Diameter : 3,20 – 4,00
C0.5- Mn 0.3- Ni 0.4- Cr 7- Si 0.4- Fe Bal- V 0.5

KAWAT LAS HARDFACING EDZONA-270
Kawat Las serbaguna untuk lapisan keras. Kawat las yang tahan benturan tetapi juga tahan terhadap gesekan dan temperatur tinggi. Mengandung unsur chromium yang membuat hasil las keras tetapi ulet dan tajam. Cocok untuk pengelasan atau repair pisau pemotong besi, pelapis roll-roll pabrik kawat/paku, pisau-pisau alat-alat berat, pelapis matras (dies) penekuk baja, pisau-pisau tebu pada pabrik gula, mesin-mesin pengahancur, dll.

E10-UM-60
DC+/AC
Hardness : 58/63 HRC. Hardness After Work
Diameter : 3,20 – 4,00
C 4.3- Mn 2.5- Cr 35 Si 1.7- Fe Bal 0.014

KAWAT LAS HARDFACING EDZONA-290
Kawat Las Hardfacing Edzona-290 adalah Kawat Las untuk pelapis dan membentuk kembali bagian yang aus depositenya bersifat tahan gesek dan tahan terhadap temperatur tinggi serta memiliki ketahanan baik terhadap kimia. Kawat Las Hardfacing Edzona-290 adalah Parts Crusher kimia, Pisau tebu, Pengolahan pakan ternak, Parts pertambangan, Bucket, Crusher, Worm Screw, Impact Hammer, Pengaduk Mixing, Blade, Hammer Mills, Stone Crusher, Parts Pengeboran, Maxalator, Parts Pengeruk dll.

E10-UM-60
DC+/AC
Hardness : 58/72 HRC, hardness After Work
Diameter : 3,20 – 4,00
C 4.5- Mn 2- Cr 24- Si 0.3- Fe Bal-V 1- W 2

KAWAT LAS HARDFACING EDZOTRODE
Kawat Las Hardfacing Edzotrode adalah electroda untuk pengelasan atau pengasaran. Characteristic Cast Steel, yang tahan gesek anti slip, tahan kimia dan daya sembur kuat. Kawat Las Hardfacing Edzotrode dapat diaplikasikan pada Conveyor Roll yang terkena gesekan panas, untuk Roll Gilingan pada pabrik gula dapat digunakan pada waktu berputar dengan kondisi basah, atau kering yang tahan terhadap gesekan, tahan zat asam dan Nira.

E10-UM-60
Hardness : 53/62 HRC
Hardness After Work
C 4.4- Mn 2.3- Ni 2.9- Cr 27.8-Fe Bal

Sunday, January 24, 2016

Perawatan Mesin Las Tahanan Listrik


Pengaruh Panjang Busur dan Kecepatan Pengelasan
Agar mesin las tetap awet dan siap digunakan setiap saat, maka diperlukan perawatan yang teratur. Hal-hal yang harus dirawat adalah perawatan mekanik, listrik, hidrolik, pnumatik, elektronik, air pendingin.

Perawatan Mekanik

Untuk perawatan mekanik mesin las meliputi :
√ pelumasan
√ pemeriksaan pada komponen-komponen yang bergerak terhadap keausan dan kelurusa
√ pemeriksaan gaya yang bekerja pada elektroda yang dikenakan pada logam yang dilas
Gunakan perkakas untuk pemeriksaan gaya tekan elektroda pada mesin las titik, gaya tekan elektroda ini dapat diperoleh dari gaya pegas, hidrolik, pneumatik, atau gaya magnetik. Agar diperoleh hasil las yang bagus maka dalam hal gaya tekan elektroda perlu sekali menjadi perhatian khusus. Pemeriksaan peralatan pengamanan mekanis seperti pelindung mesin dan sebagainya. Sedangkan petunjuk perawatan untuk setiap mesin ditentukan berdasarkan spesifikasi eksak setiap mesin.

Perawatan Listrik

Perawatan listrik pada mesin las yang dapat dilakukan adalah :
√ pemeriksaan siklus potensial primer dan arus listriknya
√ pemeriksaan siklus potensial sekunder dan arus listriknya
√ pembongkaran, pembersihan dan pemasangan elektroda. Perkakas untuk membongkar elektroda, gunaan palu kulit atau palu timbal untuk mengatur kelurusan, atau ketika memukul tombol ejektor untuk mengambil ujunhg elektroda. Sebaiknya tidak menggunakan pali baja, kunci engkol atau pahat untuk mengambil ujung elektroda. karena baik ujung elektroda maupung pemengangnya akan rusak. Jagalah bidang tirus pada ujung elektroda dan pemeganggnya tetap bersih dan bebas dari kotoran, agar aliran arus listrik saat pengelasan lancar.Korosi pada jaringan akan menimbulkan kesulitasn pengelasan, oleh karena itu apabila terjadi korosi, bersihkan atau ganti komponen ersbut jika memang tidak bisa diperbaiki lagi. tips agar selama dilepas tidak luka karena cikaman hammer adalah lapiskan minyak caster atau graphite grease. agar ujung lasan bersih, lakukan pembersihan secara teratur menggunakan perangkap.
√ Periksa, bersihkan dan pasang saklar dan relay dengan benar.
√ Hindarkan dari terjadinya shunt yang sering kali menimbulkan kesulitan pada sumber listrik. Semua sambungan listrik setiap hari sebaiknya selalu diperiksa. untuk pemeriksaan ini dapat menggunaakan alat ukut misalnya ohm-meter atau voltmeter.

Pemeriksaan Hidrolik

Pemeriksaan hidrolik meliputi :
√ pemeriksaan tahanan hidrolik
√ pemeriksaan kuantitas dan kondisi fluida hidroliknya
√ pemeriksaan saluran dan sambungan fluida hidrolik
√ pemeriksaan katup-katup
√ pemeriksaan pompa hidrolik dan silindernya

Perawatan Pnumatik

untuk perawatan ini prosedur perawatannya mirip dengan perawatan hidrolik

Perawatan Elektronik

Perawatan elektronik biasanya dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang elektronika. Sejumlah item perawatan elekronik yang dapat dilakukan meliputi : pemeriksaan tabung elektronik dan pemeriksaan jaringan/ sirkuit

Friday, January 22, 2016

Pengelasan Oksi-Asetilin


Kawat Las Tahan Panas

Pengelasan Dengan Gas

Pada Proses Pengelasan dengan gas, yang dilakukan adalah dengan cara membakar bahan bakar gas dengan O2 sehingga bisa menimbulkan nyala api (30000C), dimana dengan suhu tinggi tersebut akan mampu mencairkan logam induk dan logam pengisinya.

Pengelasan Oks Asetilin

Bahan bakar yang biasanya digunakan adalah berupa gas-gas asetilin, propan ataupun hydrogen. Namun dari ketiga pilihan bahan bakar tersebut, yang paling sering digunakan adalah gas Asetilin, sehingga las gas pada kasus yang umum dilakukan diartikan sebagai las oksi-Asetilin. Pengelasan ini tidak memerlukan tenaga listrik, sehingga las oksi-Asetilin banyak digunakan dilapangan meskipun pemakaiannya tidak sebanyak penggunaan las busur elektroda terbungkus.

Pembentukan Gas Asetilin

Oksigen didapatkan dari proses elektrolisa atau proses pencairan udara. Oksigen komersil biasanya berasal dari proses pencairan udara yang pada prosesnya yang terjadi adalah oksigen dipisahkan dari nitrogen. Oksigen tersebut kemudian disimpan dalam silinder baja dengan tekanan 14 MPa. Gas Asetilin (C2H2) dihasilkan melalui reaksi kalsium karbida dengan air. Gelembung-gelembung gas kemudian naik kemudian endapan yang terbentuk adalah kapur tohor dan reaksi yang terjadi dalam tabung Asetilin adalah sebagai berikut :
CaC2 + 2H2O = Ca(OH)2 + C2H2
Kalsium Karbida + Air Tohor = Kapur + Gas Asetilin

Sifat Asetilin

Berdasarkan perhitungan, pada 1 kg CaC2 akan mampu menghasilkan kurang lebih sekitar 300 liter Asetilin. Sifat dari Asetilin (C2H2) sebagai gas bahan bakar antara lain adalah :
  • Tidak berwarna
  • Tidak beracun, berbau
  • Lebih ringan dari udara
  • Memiliki kecenderungan memisahkan diri jika terjadi kenaikan tekanan dan suhu yaitu di atas 1,5 bar dan 3500 C
  • Dapat larut dalam massa berpori (aseton).

Asal Gas Asetilin

Pada suatu Karbida kalsium keras yang mirip batu dan berwarna kelabu yang terbentuk sebagai hasil reaksi antara kalsium dan batu bara dalam sebuah dapur listrik, yang kemudian hasil reaksi tersebut digerus, dipilih dan disimpan di dalam drum baja yang ditutup dengan rapat. Lalu Gas Asetilin bisa didapatkan dari generator Asetilin yang mampu menghasilkan gas Asetilin dengan cara mencampurkan karbid dengan air atau kini juga dapat dibeli dalam tabung-tabung gas yang siap pakai. Untuk alasan keamanan, gas Asetilin dalam tabung tidak boleh lebih dari 100 Kpa serta disimpan tercampur dengan aseton. Tabung Asetilin tersebut kemudian diisi dengan bahan pengisi berpori yang jenuh dengan aseton lalu juga diisi dengan gas Asetilin. Tabung jenis ini akan mampu menampung gas Asetilin bertekanan sampai 1,7 MPa.

Prinsip Pengelasan Asetilin

Dasar dari pengelasan ini tidak terlalu rumit, cukup dengan mengatur besarnya gas Asetilin dan oksigen, dan kemudian ujungnya didekatkan dengan nyala api maka akan mampu menimbulkan nyala api. Namun besarnya gas Asetilin dan oksigen harus dilakukan pengaturan sedemikian rupa dengan cara memutar pengatur tekanannya dengan sedikit demi sedikit. Apabila gas Asetilin saja yang dihidupkan maka nyala api yang dihasilkan berupa nyala biasa yang mengeluarkan jelaga. Dan jika gas Asetilinnya terlalu sedikit yang diputar maka las tidak akan mampu menyala. Kecepatan penarikan kembali gas tiap jam dari suatu silinder Asetilin yaitu tidak boleh lebih besar dari 20% (seperlima) dari isinya agar gas aseton bisa dialirkan dan silinder Asetilin harus selalu posisi tegak lurus.

Keuntungan Pengelasan Oksi Asetilin

  • Peralatan yang digunakan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimalis.
  • Cara penggunaan sangat mudah dan tidak membutuhkan teknik pengelasan yang tinggi, jadi mudah dipelajari.
  • Mudah untuk dibawa dan dapat digunakan di lapangan ataupun di dalam pabrik atau juga di bengkel-bengkel karena peralatannya yang kecil dan sederhana.
  • Jika teknik pengelasan yang dipakai tepat, maka hampir semua jenis logam akan dapat dilas dan alat ini juga dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan.

Wednesday, January 20, 2016

Kawat Las Papua

Papua termasuk wilayah dengan adanya industri-industri besar yang memerlukan mesin-mesin besar untuk membantu kegiatan distribusi, produksi, maupun pemerataan. Baik untuk industri minyak, gas, batu, intan, pertambangan, semen, dan masih banyak lainnya. Untuk mesin-mesin besar, diperlukan perawatan dan perbaikan secara berkala untuk menjaga kualitas mesin tersebut. salah satu caranya adalah dengan pengelasan menggunakan kawat las khusus untuk maintenance dan repair. Kawat las yang paling tepat adalah kawat las EDZONA.

kawat las papua ok

Melayani Pesanan Kawat Las Seluruh Indonesia

Kawat las EDZONA memasarkan produk baik di pulau jawa maupun di luar pulau jawa. Kawat Las EDZONA sudah digunakan di wilayah seluruh Indonesia menggunakan pengiriman yang cepat dan ekspedisi terpercaya termasuk untuk pengiriman ke wilayah papua, sulawesi, nusa tenggara, lomnok, sumatra, dan seluruh jawa. Untuk papua menerima pengiriman ke wilayah kabupaten Asmat, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Keerom, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Mappi, Kabupaten Merauke, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire       Nabire  , Kabupaten Nduga, Kabupaten Paniai, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Supiori                Sorendiweri, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Yalimo, Kota Jayapura.
Kawat las papua EDZONA selalu memberikan kualitas terbaik, dengan garansi bahwa kawat las akan sampai dengan aman dan cepat, terdapat demo produk untuk kesesuaian penggunaan kawat las yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Kawat Las EDZONA memiliki beragam tipe  pasti cocok untuk berbagai pengelasan industri apapun dan di manapun karena didukung oleh peralatan yang memadai, dan sumber daya manusia yang professional demi kelancaran proses produksi akan sangat mempengaruhi pengembangan bisnis. Kawat las EDZONA dengan dukungan  layanan purna jual yang disediakan, akan selalu siap dengan segera untuk menindak lanjuti segala permasalahan bila diperlukan.
Dapatkan diskon menarik dan untuk pemesanan bisa menghubungi kami melalui email ke info@kawatlasedzona.com, atau hot line telp ke (024) 6747333.

Monday, January 18, 2016

Alasan Memakai Kawat Las Cast Iron EDZONA


Alasan Memakai Kawat Las Cast Iron EDZONA
Pengelasan Cast Iron atau yang sering disebut pengelasan besi tuang atau besi cor. Pada semua kasus pengelasan, tidak dapat dipungkiri pasti memungkinkan terjadinya keretakan atau kesalahan yang disengaja ataupun tidak. Maka untuk pengelasan termasuk cast iron, harus diperhatikan baik-baik kandungan benda kerja sambungan.  Salah satu  faktor yang dapat menyebabkan terjadinya retak pada besi tuang setelah terjadinya pengelasan.
  1. Jumlah %C = Carbon terlalu tinggi. Biasanya unsur C yang tinggi memang akan menurunkan Titik Lebur baja sehingga antara proses peleburan dan penuangan di cetakan lebih mudah. Namun memiliki sifat yang lunak akan dan bisa menjadi sumber keretakan di paduan Besi Cor. Jumlah %P= Posphor dan Jumlah %S= Sulphur Tinggi. Dalam paduan Fe, kadar P dan S tidak boleh lebih besar dari ketentuan pengelasan karena jika lebih akan menyebabkan sumber keretakan Sedangkan unsur P dan S ini tidak diturunkan sajakarena dalam proses pengecoran, unsur P dan S sangat diperlukan untuk meningkatkan mampu alir dari cairan besi.
  2. Sedangkan pada faktor yang lain seperti bentuk yang kompleks dan lainnya, tidak banyak berpengaruh, karena kebanyakan pada proses pengelasan Cast Iron, keretakan terjadi pada daerah HAZ.
  3. Kemudian untuk pengaruh Oli atau pengotor seperti ini lebih banyak berpengaruh terhadap terjadinya Porosity pada besi lasan.
  4. pemilihan kawat las yang tidak tepat

Kawat Las Cast Iron EDZONA

Bedasarkan faktor-faktor di atas, salah satu faktor penting adalah pemilian kawat las terutama jika kawat las yang digunakan untuk maintenance atau perbaikan mesin-mesin. Alasan memakai kawat las Cast Iron EDZONA adalah :
  1. Kawat Las Cast Iron EDZONA memiliki banyak tipe, yaitu ada lima tipe berbeda yang memiliki keragaman kandungan dan AWS untuk menyesuaiakan dengan kebutuhan pengelasan. Tipe kawat las EDZONA untuk cast iron teridri dari EDZONA 10EDZONA 60EDZONA  90EDZONA  10 FNEDZONA  50 HR
  2. Kawat las EDZONA adalah produk impor yang memiliki keungulan produk dengan keunggulan pada mikro struktur bahan metalnya. Terbuat dari bahan-bahan mineral khusus, elemen-elemen campuran metal khusus, bahan dioksidasi dan bahan penstabil, sehingga mampu mengatasi perubahan komposisi elektroda pada fase kritis ketika logam mencair kemudian membeku kembali.
  3. Dapat menyambung sempurna
  4. Terdapat tipe kawat las EDZONA yang tanpa pemasan awal. Dengan daya tutup tinggi sehingga sangat ekonomis, tahan terhadap ampere yang tinggi tanpa rusak atau terbakar dan tidak akan terjadi undercut.
  5. Aplikasi kawat Las Cast Iron EDZONA untuk berbagai mesin misalnya untuk mereparasi roda gigi, untuk besi cor konstruksi mesin, perbaikan valve, pompa air, penyambungan besi cor dengan besi atau baja, mereparasi filler dan cover pass, engine block, cylinder head, mesin dengan getaran tinggi, manifold, cor termasuk digalvanis, penyambungan antara besi cor dan stainless-steel dan berbagai komponen lain, build up Body Parts, Roll Cast Iron, Block Mesin, Silinder Coup, Manifolt, House Bearing, All Parts Pump, Parts Textile, gear box, teeth parts, build up Roll Sakura, drum drawing, pump centrifugal, blower, clamp serta semua parts Besi tuang Ductille, dan lain-lain.
  6. Pelayanan perusahaan bagi customer Kawat Las EDZONA adalah hal utama, dengan adanya konsultasi, demo dan garansi, Pelanggan dapat mempercayakan kawat las terbaik pada kami.

Info Harga Kawat Las EDZONA

Untuk mendapatkan informasi mengenai tipe lengkap dan penawaran kawat las maintenance EDZONA, dapat mengakses halaman kawat las edzona atau menghubungi kami melalui email info@kawatlasedzona.com.

Saturday, January 16, 2016

Las Tahan Listrik

pengelasan pressure vessel 2

Pengertian Las Tahan Listrik

las tahan listrik atau las resistansi listrik, atau electric resistance welding (ERW) adalah metode pengelasan logam yang menggunakan prinsip tahanan listrik sebagai sumber panasnya. pengelasn dengan metode ini , permukaan yang akan disambung ditekan satu sama lainnya dan saat bersamaan arus listrik dialirkan. Kemudian pada kedua permukaan yang disentuhkan muncul hambatan atau tahanan ketika arus listrik dialirkan dan kedua permukaan menjadi panas dan kemudian mencair.
Las resistansi listrik dibagi menjadi dua metoda, yaitu sambungan tumpang dan sambungan tumpul.

A. Las Resistansi Listrik Tumpang

Umumnya sambungan tumpang  dilakukan untuk pengelasan pelat  tipis. Metoda Sambungan tumpang dibagi menjadi dua yaitu las resistansi tumpang garis dan las resistansi titik .
  1. Seam Resistance Welding. Pada las resistansi tumpang garis, sepasang roda terbuat dari paduan tembaga berfungsi sebagai penekan dan kawat las yang mengalirkan arus. Selama proses pengelasan, roda kawat las ini menekan pelat yang akan disambung dan bergerak sepanjang garis las. Daerah kontak kedua pelat memiliki tahanan yang tinggi, sehingga terjadi panas dan mencair, kemudian dengan tekanan dari roda kawat las kedua pelat tersambung. Prinsip pengelasan ini sama dengan las resistansi titik, namun las resistansi tumpang garis memerlukan arus antara 1,5 sampai 2,0 kali lebih tinggi dari las resistansi titik. Juga membutuhkan tekanan antara 1,2 sampai 1,6 kali lebih besar dari las resistansi titik.
  2. Spot Resistance Welding. Pada las resistansi titik, pelat yang akan disambung dijepit pada tempat sambungan dengan sepasang kawat las dan kemudian dialiri arus listrik yang cukup besar dalam waktu yang singkat. Arus listrik di antara kedua kawat las mengalir melalui pelat yang dijepit. Pada daerah kontak antara kedua pelat muncul hambatan atau tahanan yang relative besar. Pada daerah kontak ini timbul panas dan menyebabkan pelat yang bersentuhan mencair, sedangkan gaya tekan menyebabkan kedua pelat tersambung.Pada daerah kontak antara eletroda dan pelat juga terjadi panas akibat adanya tahanan listrik, namun tidak sampai mencairkan pelat, karena ujung kawat las didinginkan dengan air.

B. Las Resistansi Tumpul

Pda umunya sambungan tumpul  untuk menyambung logam yang berbentuk seperti batang atau dalam pembuatan pipa. Ujung logam yang akan disambung disentuhkan dengan tekanan tertentu, kemudian dialiri arus listrik. Sama denganproses  las resistansi titik dan las resistansi tumpang, dikedua permukaan yang bersentuhan akan timbul hambatan atau tahanan yang besar ketika dialiri arus listrik. Tahanan yang besar mengakibatkan panas dan logam mencair. Dan gaya tekan menyebabkan terjadinya sambungan. Las tumpul dibagi menjadi dua metoda yaitu las tumpul lantak dan las tumpul tekan.
  1. Flash Butt Welding. Pada las tumpul lantak batang yang akan disambung disentuhkan dengan gaya tekan yang rendah sehingga menyebabkan terjadinya busur listrik dibeberapa tempat dan menaikkan temperature logam setempat. Kegiatan ini berulang-ulang sehingga tercapai temperatur yang tinggi dan merata pada kedua logam. Kemudian kedua batang yang akan disambung diberi gaya tekan yang besar sampai terjadi penyambungan.
  2. Resistance Butt Welding. Pada las tumpul tekan, pertama bersihkan dahulu permukaan logam yang akan disambung. Kemudian kedua logam dikontakkan dengan gaya tekan yang tinggi. Arus listrik yang dialirkan menyebabkan daerah kontak menjadi panas dan mencair. Gaya tekan yang diberikan menyebabkan kedua logam menjadi tersambung. Pada pengelasan ini tidak terbentuk busur listrik, sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai panas dan pencairan logam. Sehingga menyebabkan mutu pengelasann relatif rendah dibanding dengan metoda las tumpul lantak.

Thursday, January 14, 2016

Pengaturan Arus Listrik Las


Pengaturan Arus Listrik Las
Pada proses pengelasan, arus listrik adalah hasil dari mesin las dapat diatur dengan berbagai cara :
  1. Dengan mengubah kekuatan kumparan reaktor (sirkuit sekunder). cara ini terdiri dari mengganti jumlah kumparan pada reakor dan dengan mengganti kekuatan medan magnetik reaktor.
  2. Dengan mengubah kekuatan atau posisi medan magnet pada transformer utama. Cara ini meliputi menggerakkan koil (moving coil) dan menggerakkan inti (moving core)
Sejumlah mesin las busur menggunakan tap untuk menaikkan atau menurunkan jumlah gulungan atau koil yang digunakan reaktor. reaktor biasanya diberi kabel sesuai dengan besar amper yang keluar dari setiap tap.
mesin las dengan elemen yang dapat digerakkan mampunyai roda tangan di bagian atas mesin tersebut atau pada panel depan. Penunjuk (pointer) dan skala indikator menunjukkan besar arus (amper) yang diset. Masin ini dapat dengan transformer dengan tipe moving coil, moving core atau tipe reaktor infinite adjusment.
Salah satu tipe mesin las AC adalah mesin dengan tahanan pada sirkuit kumparan reaktor yang dapat diatur (adjustable). AC dirubah ke bentuk DC dan kumparan digunakan untuk mengendalikan kekuatan magnetik reaktor. Pengendalian yang dapat diatur ini dapat dilokasikan dari jarak jauh (remoted located), yang memungkinkan operator dapat mengendalikan mesin dengan nyaman.
Transform las AC misal dengan dua buah kumparan sekunder terpisah yang masing-masing untuk penyesuaian kasar dan sirkuit rheostat (resistensi) kendali reaktor untuk penyesuaian halus. Kendali kasar dipasang pada mesin dan kendali rheostat dapat dipasang pada mesin tetapi dapat dipasang pada mesin tetapi dapat juga dipasang di luar mesin yang memungkinkan operator dapat mengoperasikan lebih enak.

Pendinginan

Kebanyakan mesin las AC didinginkan dengan udara. Beberapa mesin kecil pendinginannya secara alami atau dengan cara udara mengalir karena gaya gravitasi. Beberapa mesin terutama ukuran besar menggunakan pendinginan sirkulasi udara paksa. Sebuah motor listrik dan fan disambung dengan sirkuit primer sehingga apabila mesin dihidupkan, secara otomatis fan berputar dan sirkulasi udara pendingin terjadi.  Udara pendingin harus mudah diperoleh, sirkulasinya lancar ( baik masuk maupun keluarnya). Aliran udara pendingin harus selalu terbuka. Mesin harus selalu bersih dan ventilasinya baik. Secara periodik sekali atau dua kali setahun, casing dan laluan udara dilepas, dibersihkan dari debu yang melekat. untuk pembersihan debu ini dapat digunakan udara bertekanan atau vacum cleaner.

Tuesday, January 12, 2016

Pengaruh Polaritas Pada Las TIG


Pengaruh Polaritas Pada Las TIG (1)
Pada pengelasan, polaritas lurus elektron akan bergerak dari kawat las dan menumbuk logam induk dengan kecepatan tinggi sehingga dapat berakibat terjadinya penetrasi yang dalam. Karena pada kawat las tidak terjadi tumbukan maka secara relatif maka  suhu kawat las tidak terlalu tinggi, sehingga dengan polaritas ini dapat digunakan arus yang besar. Dan sebaliknya dalam polaritas balik kawat las akan menjadi panas sekali, mengakibatkan arus listrik yang dapat dialirkan menjadi rendah. Sedangkan ukuran elektoda yang sama dalam polaritas balik kira-kira hanya 1 per 10 arus polaritas lurus yang dapat dialirkan.
Kemudian jika arus terlalu besar maka berakibat ujung kawat las juga akan ikut mencair dan akan  merubah komposisi logam cair yang dihasilkan dengan polaritas balik penetrasi ke dalam logam induk menjadi dangkal dan lebar. Selain itu terjadi juga proses inosasi pada gas argon yang menyelubunginya dan mengakibatkan terbentuk ion-ion Ar positif, yang menumbuk logam dasar dan dapat melepaskan lapisan oksida dipermukaannya. Peristiwa ini dinamakan pembersihan karena sifatnya yang dapat membersikan.
Pengaruh Polaritas Pada Las TIG (2)
Pada umunya arus searah dengan polaritas lurus dipakai untuk pengelasan dipakai untuk pengelasan baja, dan untuk aluminium karena permukaannya selalu dilapisi dengan oksida yang mempunyai titik cair yang tinggi, maka sebaiknya memakai arus bolak balik biasa yang ditambah dengan arus bolak balik frekuensi tinggi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa las TIG dapat dilakukan pengelasan dengan tangan dan pengelasan otomatis.

Kawat Las TIG

Memiliih kawat Las TIG yang tepat adalah hal penting untuk kelancaran proses pengelasan, untuk mendapatlan hasil las yang bagus. Kawat las ARGON EDZONAmempunyai banyak type yang bisa diaplikasikan untuk pengelasan ferro dan non ferro terutama baja, tembaga, kuningan, stainless steel dan paduan nikel, Besi Siku, Stamping, Container, Baja-baja Serambi Setasion, Baja Lembaran pipa-pipa Baja, Textile, Food industri, As Baja, as Pump, penyambungan parts Baja, Chasis, Dasar-dasar Mesin, Frame, Casinet, Bracket, Penyambungan Saw Blade, Parts Industri Kimia, Hydroulic, Per/Spring, penyambungan semua jenis baja termasuk Baja Treatment, Gear Box, Saft,  Farmasi, House Gear, Piston, Helical Gear, termasuk penyambungan Baja dengan Besi atau Stainless steel dll.
Pelajari detail dari produk kami, Anda bisa menghubungi kami melalui email kami di info@kawatlasedzona.com. Kami akan segera memberikan masukan dan konsultasi untuk anda secara gratis.

Sunday, January 10, 2016

SAMBUNGAN PADA PENGELASAN ASETILIN


SAMBUNGAN LAS

Sambungan las merupakan sambungan antara dua atau lebih permukaan logam dengan cara melakuakn proses pemanasan lokal pada permukaan benda kerja. Pada beberapa komponen mesin tertentu ada yang bisa difabrikasi dengan pengelasan yang biayanya bisa lebih murah dibandingkan jika dilakukan dengan pengecoran atau tempa.

DASAR PEMILIHAN SAMBUNGAN LAS PADA PENGELASAN ASITILIN

Pada persiapan proses pengelasan hal yang juga perlu diperhatikan adalah pemilihan teknik sambungan yang paling sesuai dan tepat. Juga harus memperhitungkan mengenai sambungan tersebut apakah akan mampu menerima beban statis, beban dinamis ataupun kedua beban tersebut. Yang dimaksud beban statis adalah beban tetap yang tanpa pertambahan ataupun pengurangan baik dalam kondisi berfungsi atau tidak sedang difungsikan namun jikapun ada penambahan ataupun pengurangan beban hanya terjadi sangat kecil sehingga tidak akan berpengaruh dan dapat diabaikan. Sedangkan beban dinamis adalah beban yang bisa berubah dengan pertambahan maupun pengurangan yang cukup besar dan pada kondisi yang tidak menentu dan akan berpengaruh sehingga tidak bisa diabaikan. Karena ada beberapa kemungkinan antisipasi ebban pada sambungan las, maka ada beberapa macam sambungan las yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhannya.

MACAM SAMBUNGAN LAS PADA PENGELASAN ASITILIN

Pada proses pengelasan asitilin ada beberapa macam pilihan sambungan yang bisa dipilih oleh operator las, antara lain adalah sebagai berikut :

1. SAMBUNGAN VSambungan Pada Pengelasan Asetilin Sambungan V

Pada Sambungan V  bisa dibuat tertutup ataupun terbuka seperti yang digambarkan pada Gambar 1. Kelebihan sambunagn ini adalah lebih kuat dibandingkan sambungan persegi dan juga dapat dipakai untuk menerima gaya tekan yang cukup besa selain itu lebih tahan terhadap kondisi beban yang statis. Pada aplikasi pelat dengan tebal 5 – 20 mm perembesan/penetrasi bisa mencapai 100 %.

2. SAMBUNGAN XSambungan Pada Pengelasan Asetilin Sambungan X

Bisa dilihat pada Gambar 2, yaitu sambungan X tertutup dan terbuka. Jenis sambungan ini sangat baik untuk kondisi beban statis ataupun dinamis juga dapat menjaga dari perubahan bentuk kelengkungan seminimal mungkin. Pada umumnya sambungan ini digunakan pada aplikasi dengan ketebalan 18 – 30 mm.

3. SAMBUNGAN U

Sambungan Pada Pengelasan Asetilin Sambungan U
Pada aplikasi sambungan U dapat dibuat secara tertutup dan terbuka seperti digambarkan pada Gambar 3. Jenis sambungan ini akan lebih kuat menerima beban statis dan diperlukan pada sambungan berkualitas tinggi. Pada umumnya digunakan pada aplikasi dengan ketebalan pelat 12 – 25 mm.

KAWAT LAS ASITILIN

EDZONA menyediakan pilihan Kawat Las Asitilin yang berkualitas dengan beberapa pilihan. Silahkan mengunjungi menu produk untuk informasi lebih lengkap.