Wednesday, June 3, 2015

TEKNIK LAS PENEBALAN (HARDFACING)

 

teknik las penebalan 3
Teknik las penebalan adalah pengelasan untuk menambahan material pada permukaan material atau benda kerja las yang lain, dan biasanya digunakan untuk komponen – komponen yang aus atau keropos.  Proses pengelasan dengan penebalan biasanya banyak digunakan pada alat berat atau peralata –peralatan tambang atau perkapalan misalnya scoops lift buckets , Ripper Teeth, Dozer Blades, Grader Blades, pada excavator, bull dozer, dump truck, dan lain – lain.
Las penebalan / las penebalan permukaan biasanya juga disebut Hardfacing. Setiap melakukan pengelasan hardfacing, maka elektroda atau kawat lasyang dipilih sesuai dengan metrial yang akan dilas.

LANGKAH KERJA TEKNIK LAS PENEBALAN (HARDFACING)

  • menyiapkan tempat kerja las
  • menyiapkan benda kerja las
  • memberi tanda dari tempat alur lasnya.
  • mengatur arus las (ampere) yang sesuai diameter elektroda atau kawat las.
  • membuat alur las yang pertama.
  • membuat alur las yang ke dua dengan bertumpang disebelah alur yang pertama.
  • menyusun bidang-bidang pengelasan dengan bertumpang.
  • membersihkan hasil pengelasan.

CARA KERJA TEKNIK LAS PENEBALAN (HARDFACING)


las penebalan teknik 2
Langkah Pertama, meletakkan bidang las dan melakukan las alur pertama. Dengan sudut arah memanjang dari batang elektroda lebih kecil dari 90 derajat  dan sudut arah melintangnya 90 derajat. lihat gambar [1]
Setelah selesai melakukan las alur yang pertama, bersihkan alur lasan pertama.  Kemudian melanjutkan pengelasan alur yang kedua dengan bertumpang pada alur las pertama. Ketika peletakan las, setiap alur las harus  berimpitan dengan alur las yang sudah ada, dengan tujuan agar hasil las penambahan las dapat dihasilkan las yang baik dan merata. Hal yang perlu juga diperhatikan dalam las penebalan ini bahwa dalam peletakan alur las yang kedua dan selanjutnya, setiap alur las yang sudah ada harus dicairkan lagi separuh dari alur las yang  sebelumnya. Proses pencairan alur las  yang baik akan dapat dicapai dengan merubah sudut arah melintang dari batang elektroda atau kawat las, dan juga tergantung dari tebal alur lasnya.   Sudut elektroda atau kawat arah melintangnya adalah  ±  75 derajat. lihat gambar [2] dan [3]