VALVE
Valve atau Kran merupakan bagian dari sebuah alat yang memiliki fungsi dasar sebagai pengontrol, pembuka, penghenti, pengarah, pencampur dan pengatur tekanan dan temperatur dari fluida yang ada didalamnya.
JENIS VALVE
1. VALVE BUKA TUTUP (START STOP VALVE)
Valve buka tutup sendiri juga dibedakan menjadi 2 berdasarkan pada pererakan dan jenis katup, yaitu :
A. SLIDING VALVE
Sliding valve adalah valve yang katupnya berbentuk datar dan berfungsi memotong aliran, valve ini biasa digunakan untuk membuka juga menutup aliran dan mengatur debit aliran dengan akurasi yang cukup rendah. Contoh valve jenis Sliding valve :
– Gate valve
Bentuk dari valve ini adalah penyekat piringan atau juga biasa disebut wedge dengan pergerakannya yaitu ke atas bawah untuk membuka dan menutup.
– Gate valve
Bentuk dari valve ini adalah penyekat piringan atau juga biasa disebut wedge dengan pergerakannya yaitu ke atas bawah untuk membuka dan menutup.
– Piston valve
Valve yang cara kerjanya yaitu bergeser/bertranslasi mengggunakan tekanan fluida sebagai
pembuka dan penutup valvenya.
Valve yang cara kerjanya yaitu bergeser/bertranslasi mengggunakan tekanan fluida sebagai
pembuka dan penutup valvenya.
B. ROTATING VALVE
Rotating valve adalah valve yang memerlukan seperempat putaran untuk membuka dan menutup penuh dengan arah sisi muka velve sejajar arah aliran. Karena kekuatan konstruksi dari valve ini sangat penting, maka jenis ini biasa digunakan pada fluida yang mengandung partikel padat. Contoh valve jenis Rotating valve :
– Plug Valve : Valve ini seperti ball valve namun bagian dalamnya bukan berbentuk bola, melainkan silinder.
Jenis valve lain yang masih termasuk pada jenis plug valve adalah Three way plug valve dan Four way plug valve
– Plug Valve : Valve ini seperti ball valve namun bagian dalamnya bukan berbentuk bola, melainkan silinder.
Jenis valve lain yang masih termasuk pada jenis plug valve adalah Three way plug valve dan Four way plug valve
C. BALL VALVE
Valve dengan Bentuk penyekat berbentuk bola yang memiliki lubang yang menerobos ditengahnya. Ball valve hampir sama dengan plug valve, hanya bentuk piringannya berbeda yaitu bulat seperti bola dan bentuk bodynya silinder.
D. BUTTERFLY VALVE
Valve dengan bentuk penyekat berupa piringan yang memiliki sumbu putar dibagian tengah. Jenis valve ini berdasarkan desain dibagi menjadi concentric dan eccentric. Desain Eccentric memiliki disain yang lebih sulit namun memiliki fungsi yang lebih baik dari Concentric.
2. VALVE PENGATUR BANYAKNYA ALIRAN FLUIDA (GLOBE VALVE)
Valve Pengatur Banyaknya Aliran Fluida merupakan jenis valve yang dirancang untuk mengatur besar kecilnya aliran fluida yang pada dasarnya bagian utamanya sama dengan Gate valve yaitu terdiri dari body, seat, piringan, bonnet, stem, packing dan gland.
Contoh valve jenis Globe valve:
Contoh valve jenis Globe valve:
A. ANGLE VALVE
Merupakan valve yang digunakan untuk mengubah aliran sebesar 90 derajat dan valve jenis ini bisa juga digunakan sebagai pengganti elbow
B. NEEDLE VALVE
Digunakan untuk pengaturan yang lebih akurat pada aliran dengan tekanan rendah bentuk piringannya panjang dan kecil seperti paku.
3. VALVE PENCEGAH ALIRAN BALIK (CHECK VALVE)
Valve Pencegah Aliran Balik digunakan untuk membuat aliran fluida agar hanya mengalir satu arah saja sehingga tidak terjadi reversed flow/back flow. Bentuk valve ini sama dengan gate valve namun tidak mempunyai handwell/handle maupun stem.
Jenis check valve (cara kerjanya sama namun aplikasi terhadap material fluida berbeda), yaitu:
A. SWING CHECK VALVE
Berfungsi mengatur fluida gas ataupun liquid yang tidak mengandung partikel padat (solid).
B. LIFT CHECK VALVE
Berfungsi mengatur fluida steam, gas, maupun liquid yang memiliki flow yang tinggi dan valve ini juga berfungsi mengatur liquid bebas (benda-benda padat).
C. BALL CHECK VALVE
Berfungsi mengatur fluida liquid yang mengandung partikel padatan.
4. VALVE PENGAMAN (RELIEVE VALVE DAN SAFETY VALVE)
Valve ini digunakan untuk melepaskan tekanan pada sebuah sistem agar tidak membahayakan alat ataupun personel yang sedang bekerja untuk kepentingan proses itu sendiri. Perbedaan Relieve Valve Dan Safety Valve pada dasarnya pada cara kerjanya, Relieve valve akan membuka perlahan-lahan saat terjadi kelebihan tekanan dan akan menutup kembali apabila tekanan telah kembali normal sehingga Relieve valve lebih cocok diaplikasikan ke fluida liquid. Sedangkan Safety valve akan membuka secara sangat cepat yaitu langsung 60% opening saat terjadi kelebihan tekanan kemudian akan menutup kembali hanya apabila tekanan telah berada dibawah tekanan normal / set point sehingga safety valve sangat cocok diaplikasikan ke fluida gas.
PERMASALAHAN PADA VALVE
Kemungkinan permasalahan yang timbul pada valve antara lain adalah :
- Valve bocor / leak : Part yang paling sering terjadi kebocoran adalah pada packing gland. Indikasinya adalah valve tidak bekerja dengan baik. Solusinya adalah dengan mengencangkan gland nut lalu periksa handwell. Selain itu terkadang pada sambungan body dan bonnet, daerah body dan sekitar flange juga bisa terjadi kebocoran.
- Kerusakan Fisik : Indikasinya valve tidak bekerja dengan baik, maka solusinya harus diadakan pemeriksaan fisik sebelum dilakukan tindakan perbaikan.
- Pemberian Pelumas : Untuk menjaga ketahanan terutama pada stem dilakukan maintenance dengan pemberian pelumas pada valve.
PERBAIKAN VALVE
Tahapan awal perbaikan pada velve secara umum adalah sebagai berikut :
- Pemeriksaan awal berupa pengukuran
- Penentuan indikasi awal terjadinya kerusakan dengan info dari user
- Mempelajari manual book dari dari valve yang akan diperbaiki
- Pembongkaran bagian dari valve
- Pemeriksaan visual secara rinci
- Jika ada indikasi kerusakan pada internal part valve, dilakukan pemeriksaan kembali untuk memastikan langkah yang diambil untuk perbaikan
- Pengukuran dan pengecekan terhadap internal yang rusak sebagai data untuk proses perbaikan
Proses Perbaikan :
- Proses ini dilakukan pada piringan/wedge dan set ring dan dilakukan setelah dibersihkan dan pemeriksaan kerusakan. Kerusakan yang biasa terjadi adalah goresan,galling atau scooring, kerusakan seperti itu akan mempengaruhi kemampuan untuk packing dalam menyekat aliran.
- Kerusakan yang ringan seperti goresan dapat diperbaiki dengan pemolesan menggunakan bahan abrasive yang halus (Lapping).
- Apabila kerusakan tidak bisa diperbaiki dengan proses lapping maka dapat dilakukan built up atau dengan penambahan material yang sama pada piringan dan seat melalui pengelasan.
- Sedangkan untuk mengatasi kerusakan pada gasket, packing, bushing stem pada valve dilakukan penggantian material yang baru.
PENGELASAN PADA VALVE
Untuk perbaikan pada kerusakan velve salah satu solusinya adalah dengan cara pengelasan untuk mendapatkan bentuk seperti semula dan agar bekerja kembali secara maksimal..
KAWAT LAS PERBAIKAN VALVE
Kawat las EDZONA menyediakan beberapa item yang digunakan dalam perbaikan velve, antara lain yaitu :
AWS NiFe
AC/DC +/-
Diameter : 2,6 & 3,20 – 4,00
Hardness : 200 HB
Untuk pengelasan berbagai jenis besi cor. Dapat menyambung secara sempurna antara besi cor dengan berbagai macam baja termasuk stainless steel, karena mengandung formula khusus pada coatingnya.
AC/DC +/-
Diameter : 2,6 & 3,20 – 4,00
Hardness : 200 HB
Untuk pengelasan berbagai jenis besi cor. Dapat menyambung secara sempurna antara besi cor dengan berbagai macam baja termasuk stainless steel, karena mengandung formula khusus pada coatingnya.