Salah satu karakterustik las busur DC yang tidak ditemukan pada las busur Ac adalah bentuk berfluktuasi atau bentuk busur yang tidak stabil. Bentuk ini biasanya karena gaya dalam medan magnetik yang terbentuk di sekeliling busur. Semua penghantar listrik dikelilingi oleh garis-garis fluks magnetik jika arus dilewatkan pada penghantar tersebut. Ini adalah efek fluks magnetik yang mengitari jangkar pada motor listrik yang menghasilkan gaya yang menyebabkan motor berputar. Busur las adalah penghantar yang sangat lentur (fleksibel). Besi dan baja lebih baik daripada udara dalam menghantar fluks magnetik. Garis-garis fluks menjadi tak teratur ketika garis tersebut mendekati ujung las dan akan lebih rapat atau gaya magnetik ini akan terkonsentrasi pada ujung las, yang cenderung melentur atau menggerakkan busur dari lintasan normalnya. Gerakan busur ini disebut arc blow. Arc Blow bisa menimbulkan beberapa masalah pengelasan, diantaranya : Spatter yang berlebih, pelumeran dan penyatuan yang tidak sempurna, dan pori-pori (Porosity).
Konsentrasi Aliran Listrik dibelakang busur las di awal joint memaksa busur las maju ke depan (menyebabkan Forward Blow); sementara konsentrasi aliran listrik di depan busur las di akhir joint memaksa busur las ke belakang (menyebabkan Back Blow). Back Blow terjadi ketika melakukan pengelasan kearah atau mendekati tempat penempelan Arde atau massa, terjadi di akhir joint atau di sudut-sudut. Forward Blow terjadi ketika melakukan pengelasan menjauhi tempat penempelan Arde atau Massa, terjadi di awal joint. Forward Blow sangat bermasalah ketika melakukan proses SMAW dengan menggunakan kawat las yang cenderung menghasilkan hasil las yang melebar. Yang terjadi adalah, Forward Blow menarik metal las yang lumer kedepan kebawah busur las, sehingga mengganggu pengelasan.
Back Blow ditandai dengan adanya Spatter, Undercut, Rantai Las yang sempit dan tinggi (dan biasanya ada undercut-nya), peningkatan penetrasi pengelasan, atau pori-pori di permukaan las-an di akhir pengelasan. Forward Blow ditandai dengan rantai las yang melebar, lebar pengelasan yang tidak teratur, rantai las yang bergelombang, Undercut (jarang), atau berkurangnya tingkat penetrasi.
Apabila pengelasn dilakukan bersama-sama dua buah logam, aliran arus las dapat memperbesar medan sekitar benda kerja, sehingga dapat menyebabkanbusur sulit dikontrol. Lintasan busur digerakkan mengombak bolak balik kekuatan medan magnetik yang mengitari 2 logam induk (base metal) bertambah besar dan mengecil bergantian. Fluktuasi kekuatan medan magnetik di sekeliling 2 buah logam induk ini dapat menyebabkan busur berfluktuasi dari litasan yang diinginkan atau yang benar.
Arc blow dapat dikurangi dengan mengklem benda kerja secara hati-hati, di beberapa tempat dengan meja las. pada pengelasan benda kerja besar, pengkleman dilakukan dengan menggunakan ground clamp atau kabel seperti pada las progresif. Jika arah arus yng mengalir berubah secara cepat, tiba-tiba seperti pada las busur arus AC, maka medan magnetik arahnya juga akan berubah secara cepat dan perubahan ini dapat membatalkan dari arc blow efek dan busur menjadi stabil.