Thursday, July 30, 2015

KAWAT LAS PENGEBORAN

Kawat Las Pengeboran 2

Pengeboran adalah kegiatan melakukan bor ke dalam tanam reservoir untuk memperoleh sumber daya gas bumi, minyak, air, ataupun deposit mineral bawah tanah, biasanya disebut juga dengan Rig Pengeboran. Istilah “rig” pada pengeboran adalah untuk kumpulan peralatan melakukan aktivitas pengeboran pada permukaan kerak bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral. Rig pengeboran tidak hanya untuk identifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir.

JENIS RIG PENGEBORAN

RIG pengeboran berdasarkan jenis daerah dapat dibagi menjadi, : [1] Rig Rawa : biasanya juga disebut dengan “Swamp Barge”. Rig ini sama dengan untuk kelengkapan alat pengeboran darat, hanya saja menara dan sistem pengeboran ditempatkan di atas Ponton. Ponton berungsi sebagai dudukan di dasar rawa saat aktivitas pengeboran berlangsung. Rig ini biasanya beroperasi di perairan dengan kedalaman sekitar 5 M. [2] RIG Pengeboran Darat : adalah utuk pengeboran di area darat dengan bentuk paling sederhana, terdiri dari menara dan struktur penopang. [3] Jack Up Rig : adalah satu unit alat pengeboran dengan kaki yang panjang yang dapat naik dan turun untuk menopang struktur utama. Jack Up RIG biasa digunakan untuk daerah dengan kedalaman kurang lebih 100 M [4] Drill Ship : adalag semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal yang digunakan untuk mengebor laut yang sangat dalam. [5] Tender RIG : adalah sistem pengeboran dipasang pada platform.  Terdapat tender RIG yang digunakan untuk membantu operasi pengeboran misalnya pengangkatan pipa, strultur dan lain sebagainya. Tender RIG akan menempel di platform saat operasi pengeboran berlangsung. [6]  Semisubmersible RIG : Sesuai namanya, RIG semisub adalah obyek terapung yang dipasang alat pengeboran. Biasanya RIG Peneboran ini digunakan untuk mengebor daerah laut dalam (lebih dari 100 M).

KAWAT LAS PENGEBORAN

Dalam proses aktivitas pengeboran, mesin bor adalah salah satu hal penting untuk kelancaran dan hasil pengeboran maupun identifikasinya. Sehingga mesin bor harus sealu dijaga performanya, baik dengan perawatan umum, perwatan khusus, baik saat perbaikan. Pemilihan materi untuk perawatan dan perbaikan juga tak kalah penting, untuk perbaikan mesin dianjurkan menggunakan kawat las EDZONA, yang cocok dengan pengelasan reparasi mesin. Kawat Las Edzona terbuat dari bahan pilihan dan banyak tipe yang akan menyesuaikan dengan tipe material mesin.

Tuesday, July 28, 2015

KAWAT LAS PERBAIKAN VALVE

VALVE

Kawat Las Perbaikan Valve  4

Valve atau Kran merupakan bagian dari sebuah alat yang memiliki fungsi dasar sebagai pengontrol, pembuka, penghenti, pengarah, pencampur dan pengatur tekanan dan temperatur dari fluida yang ada didalamnya.

JENIS VALVE

1. VALVE BUKA TUTUP (START STOP VALVE)

Valve buka tutup sendiri juga dibedakan menjadi 2 berdasarkan pada pererakan dan jenis katup, yaitu :

A. SLIDING VALVE

Sliding valve adalah valve yang katupnya berbentuk datar dan berfungsi memotong aliran, valve ini biasa digunakan untuk membuka juga menutup aliran dan mengatur debit aliran dengan akurasi yang cukup rendah. Contoh valve jenis Sliding valve :
– Gate valve
Bentuk dari valve ini adalah penyekat piringan atau juga biasa disebut wedge dengan pergerakannya yaitu ke atas bawah untuk membuka dan menutup.
– Piston valve
Valve yang cara kerjanya yaitu bergeser/bertranslasi mengggunakan tekanan fluida sebagai
pembuka dan penutup valvenya.

B. ROTATING VALVE

Rotating valve adalah valve yang memerlukan seperempat putaran untuk membuka dan menutup penuh dengan arah sisi muka velve sejajar arah aliran. Karena kekuatan konstruksi dari valve ini sangat penting, maka jenis ini biasa digunakan pada fluida yang mengandung partikel padat. Contoh valve jenis Rotating valve :
– Plug Valve : Valve ini seperti ball valve namun bagian dalamnya bukan berbentuk bola, melainkan silinder.
Jenis valve lain yang masih termasuk pada jenis plug valve adalah Three way plug valve dan Four way plug valve

C. BALL VALVE

Valve dengan Bentuk penyekat berbentuk bola yang memiliki lubang yang menerobos ditengahnya. Ball valve hampir sama dengan plug valve, hanya bentuk piringannya berbeda yaitu bulat seperti bola dan bentuk bodynya silinder.

D. BUTTERFLY VALVE

Valve dengan bentuk penyekat berupa piringan yang memiliki sumbu putar dibagian tengah. Jenis valve ini berdasarkan desain dibagi menjadi concentric dan eccentric. Desain Eccentric memiliki disain yang lebih sulit namun memiliki fungsi yang lebih baik dari Concentric.

2. VALVE PENGATUR BANYAKNYA ALIRAN FLUIDA (GLOBE VALVE)

Valve Pengatur Banyaknya Aliran Fluida merupakan jenis valve yang dirancang untuk mengatur besar kecilnya aliran fluida yang pada dasarnya bagian utamanya sama dengan Gate valve yaitu terdiri dari body, seat, piringan, bonnet, stem, packing dan gland.
Contoh valve  jenis Globe valve:

A. ANGLE VALVE

Merupakan valve yang digunakan untuk mengubah aliran sebesar 90 derajat dan valve jenis ini bisa juga digunakan sebagai pengganti elbow

B. NEEDLE VALVE

Digunakan untuk pengaturan yang lebih akurat pada aliran dengan tekanan rendah bentuk piringannya panjang dan kecil seperti paku.

3. VALVE PENCEGAH ALIRAN BALIK (CHECK VALVE)

Valve Pencegah Aliran Balik digunakan untuk membuat aliran fluida agar hanya mengalir satu arah saja sehingga tidak terjadi reversed flow/back flow. Bentuk valve ini sama dengan gate valve namun tidak mempunyai handwell/handle maupun stem.
Jenis check valve (cara kerjanya sama namun aplikasi terhadap material fluida berbeda), yaitu:

A. SWING CHECK VALVE

Berfungsi mengatur fluida gas ataupun liquid yang tidak mengandung partikel padat (solid).

B. LIFT CHECK VALVE

Berfungsi mengatur fluida steam, gas, maupun liquid yang memiliki flow yang tinggi dan valve ini juga berfungsi mengatur liquid bebas (benda-benda padat).

C. BALL CHECK VALVE

Berfungsi mengatur fluida liquid yang mengandung partikel padatan.

4.  VALVE PENGAMAN (RELIEVE VALVE DAN SAFETY VALVE)

Valve ini digunakan untuk melepaskan tekanan pada sebuah sistem agar tidak membahayakan alat ataupun personel yang sedang bekerja untuk kepentingan proses itu sendiri. Perbedaan Relieve Valve Dan Safety Valve pada dasarnya pada cara kerjanya, Relieve valve akan membuka perlahan-lahan saat terjadi kelebihan tekanan dan akan menutup kembali apabila tekanan telah kembali normal sehingga Relieve valve lebih cocok diaplikasikan ke fluida liquid. Sedangkan Safety valve akan membuka secara sangat cepat yaitu langsung 60% opening saat terjadi kelebihan tekanan kemudian akan menutup kembali hanya apabila tekanan telah berada dibawah tekanan normal / set point sehingga safety valve sangat cocok diaplikasikan ke fluida gas.

PERMASALAHAN PADA VALVE

Kemungkinan permasalahan yang timbul pada valve antara lain adalah :
  1. Valve bocor / leak : Part yang paling sering terjadi kebocoran adalah  pada packing gland. Indikasinya adalah valve tidak bekerja dengan baik. Solusinya adalah dengan mengencangkan gland nut lalu periksa handwell. Selain itu terkadang pada sambungan body dan bonnet, daerah body dan sekitar flange juga bisa terjadi kebocoran.
  1. Kerusakan Fisik : Indikasinya valve tidak bekerja dengan baik, maka solusinya harus diadakan pemeriksaan fisik sebelum dilakukan tindakan perbaikan.
  1. Pemberian Pelumas : Untuk menjaga ketahanan terutama pada stem dilakukan maintenance dengan pemberian pelumas pada valve.

PERBAIKAN VALVE

Tahapan awal perbaikan pada velve secara umum adalah sebagai berikut :
  1. Pemeriksaan awal berupa pengukuran
  2. Penentuan indikasi awal terjadinya kerusakan dengan info dari user
  3. Mempelajari manual book dari dari valve yang akan diperbaiki
  4. Pembongkaran bagian dari valve
  5. Pemeriksaan visual secara rinci
  6. Jika ada indikasi kerusakan pada internal part valve, dilakukan pemeriksaan kembali untuk memastikan langkah yang diambil untuk perbaikan
  7. Pengukuran dan pengecekan terhadap internal yang rusak sebagai data untuk proses perbaikan
Proses Perbaikan :
  1. Proses ini dilakukan pada piringan/wedge dan set ring dan dilakukan setelah dibersihkan dan pemeriksaan kerusakan. Kerusakan yang biasa terjadi adalah goresan,galling atau scooring, kerusakan seperti itu akan mempengaruhi kemampuan untuk packing dalam menyekat aliran.
  2. Kerusakan yang ringan seperti goresan dapat diperbaiki dengan pemolesan menggunakan bahan abrasive yang halus (Lapping).
  3. Apabila kerusakan tidak bisa diperbaiki dengan proses lapping maka dapat dilakukan built up atau dengan penambahan material yang sama pada piringan dan seat melalui pengelasan.
  4. Sedangkan untuk mengatasi kerusakan pada gasket, packing, bushing stem pada valve dilakukan penggantian material yang baru.

PENGELASAN PADA VALVE

Untuk perbaikan pada kerusakan velve salah satu solusinya adalah dengan cara pengelasan untuk mendapatkan bentuk seperti semula dan agar bekerja kembali secara maksimal..

KAWAT LAS PERBAIKAN VALVE

Kawat las EDZONA menyediakan beberapa item yang digunakan dalam perbaikan velve, antara lain yaitu :
AWS  NiFe
AC/DC +/-
Diameter : 2,6 & 3,20 – 4,00
Hardness : 200 HB
Untuk pengelasan berbagai jenis besi cor. Dapat menyambung secara sempurna antara besi cor dengan berbagai macam baja termasuk stainless steel, karena mengandung formula khusus pada coatingnya.

Friday, July 24, 2015

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN BUBUT


Perawatan dan perbaikan mesin bubut adalah suatu kewajiban, seperti mesin lain di dunia insutri. Agar mesin dapat berjalan secara maskimal dan produksi berjalan lancar.
Perawatan dan Perbaikan Mesin Bubut 2

PERAWATAN UMUM MESIN BUBUT

Perawatan untuk mesin bubut secara umum adalah :
  • Mesin bubut tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
  • Gunakan oli pelumas mesin, pemberian grease harus memakai produk yang disesuaikan dengan standar pabrik pembuat mesin bubut
  • Setelah mesin bubut selesai beroperasi, lakukan pembersihan bagian mesin dari cairan pendingin dan beram hasil potongan. Atur semua handel mesin pada posisi netral dan matikan sumber tenaga mesin
  • Tidak dianjurkan menggunakan benda keras seperti palu atau memukul benda secara keras untuk pemasangan benda kerja pada poros mesin bubut
  • Ketika mesin beroprasi, perhatikan jangan sampai beram jatuh ke meja mesin dan terbawa eretan mesin

PERAWATAN KHUSUS MESIN BUBUT

Perawatan khusus adalah perawatan mesin yang hasrus dilakukan sesuai jadwal periodik berdasarkan buku petunjuk perawatan atau pengalaman teknisi mesin.

A. MOTOR UTAMA (MOTOR PEMBANGKIT)

Terdapat dua kerusakan yang biasanya terjadi pada mesin bubut bagian motor utama :

1. MOTOR TIDAK MAMPU BEKERJA

Terdapat 7 ( tujuh ) kemungkinan penyebab motor pembangkit mesin bubut tidak mau bekerja:
  • Motor pembangkit tidak menyala karena tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah
  • Rem motor tidak berfungsi dengan baik
  • Coil pada saklar terbakar
  • Jika terjadi sekring pada circuit breaker putus/terbakar. maka ganti sekring dengan yang baru dan spesifikasi sama.
  • Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, sehingga harus dilakukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit mesin bubut
  • Kontak-kontak pada switch atau saklar yang tidak sempurna.
  • Tidak terjadi hubungna pada kontak limit switch
  • Motor cepat panas, baik karena perbedaan tegangan ataupun karena periksa tegangan listrik yang masuk

2. BEBAN MOTOR YANG BERLEBIHAN

Biasanya beban yang tidak sesuai kapasitas mesin, dapat menyebabkan panas berlebihan. Sehingga harus dilakukan pengaturan ulang bebean agar sesuai kapasitas mesin.

B. KEPALA TETAP

Kerusakan yang biasanya terjadi di kepala tetap mesin bubut adalah:
  • Putaran poros utama tersendat-sendat dan terlalu panas
  • Suhu terlalu tinggi pada kepala lepas
  • Timbul suara yang bising pada kepala lepas
  • Tidak senter

C. ERETAN

Kerusakan yang sering timbul pada eretan mesin bubut adalah :
  • Minyak pelumas yang kotor dapat menyebabkan pompa pada apron sangat sulit dioprasikan. Sehingga perlu dilakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas dan pembersihan pipa-pipa salurannya.
  • Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
  • Jika permukaan penyayatan menyilang (facing) tidak rata. Kemungkinan di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
  • Terlalu keras gerakan toolpost. Hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
  • Eretan sangat berat meluncur. Penyelesaianya melongkarkan baut-baut mesin.
  • ganguan pada pinion gear menyebabkan hasil pekerjaan tidak rata. Lakukan memperbakan gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
  • Tidak senternya poros trasportir menyebabkan pemakanan pada benda kerja tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan otomatis.
  • Pada saat pemotongan terlalu berat menyilang. Mungkin disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotongan menyilang.

D. KEPALA LEPAS

Jika baut pengikat kurang kuat, kepala lepas dengan meja mesin dan juga menyebabkan kepala lepas mudah bergetar atau tidak stabil proses pelaksanan pembubutan.

E. KAWAT LAS MESIN BUBUT

Baik untuk perawatan ataupun perbaikan mesin bubut, menggunakan Kawat Las EDZONA adalah solusi terbaik, karena kawat las EDZONA selalu terdepan daam kualitas produk, pengiriman, pelayanan.

Wednesday, July 22, 2015

KAWAT LAS MESIN BUBUT

Kawat las Mesin Bubut

TENTANG MESIN BUBUT

Prinsip kerja pada mesin bubut adalah benda kerja yang berputar, dan pisau bubut bergerak memanjang dan melintang. Sehingga menghasilkan ini dihasilkan sayatan dan benda kerja yang umumnya simetris. Gerakan pada mesin ini terdiri dari gerakan putar yang disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi (pahat) disebut gerak umpan.  Sehingga dengan adanya kedua gerakan tersebut maka diperoleh ulir dengan ukuran yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilakukan dengan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

BAGIAN MESIN BUBUT

KEPALA TETAP

Kepala tetap adalah di dalamnya terdapat transmisi roda gigi, kepala tetap adalah bagian yang memutar benda kerdidalamnya. Pada Kepala tetap terdapat berbagai bagian mesin yang memudahkan kita melakukan pekerjaan misalnya plat mesin; cakra bertingkat; engkol pengatur pasangan roda gigi; motor penggerak mesin. Pada kepala tetap ini juga terdapat cekam, yaitu alat pemegang benda kerja sehingga aman pada saat dikerjakan. Cekam pada mesin bubut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Cekam rahang empat dan cekam rahang tiga. Pda cekam rahang empat, pada saat menggerakkan kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak adalah satu persatu. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya  secara serentak sehingga pada saat menggerakkan satu kunci penggeraknya, maka ketiga rahang bergerak serentak.

KEPALA LEPAS

Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut terletak disebelah kanan mesin bubut, yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Benda kerja yang panjang harus ditopang karena saat mengerjakan benda berukuran panjang, kemungkinan bengkok sangat besa. Bagian yang ditopang adalah kepala tetap dan kepala lepas.

ALAS MESIN

Alas pada mesin bubut adalah untuk tempat kedudukan kepala lepas, tempat kedudukan eretan dan tempat kedudukan penyangga diam.

ERETAN

Eretan adalah alat untuk melakukan proses pemakanan pada benda kerja dengan gerakan  kekiri dan kekanan sepanjang meja. Eretan utama bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.

PEKERJAAN YANG DILAKUKAN MESIN BUBUT

Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut adalah membubut luar, membubut permukaan, membubut dalam, memotong, membubut tirus, membuat ulir

KAWAT LAS MESIN BUBUT

Kawat Las Mesin Bubut, untuk perbaikan dan perawatan mesin bubut. Karena mesin bubut memerlukan perawatan yang baik agar tetap beroperasi secara maksimal bagi perusahaan. Kawat las untuk mesin misalnya untuk roda gigi, pisau mesin bubut, pelapis, dan bagian lainnya. Penggunaan Kawat las EDZONA adalah pemilihan yang tepat, karena kawat las EDZONA fokus pada kawat las untuk maintenance mesin.

Monday, July 13, 2015

KAWAT LAS INDUSTRI KAYU LAPIS

Kawat Las Industri Kayu Lapis

KAYU LAPIS (PLYWOOD)

Kayu Lapis (Plywood) adalah sebuah produk berbahan dasar kayu yang terbuat dari lembaran vinir yang digabungkan dan direkatkan menjadi satu dengan disusun secara silang tegak lurus.

KELEBIHAN KAYU LAPIS DIBANDING KAYU SOLID

  • Dimensi kayu lapis lebih tebal
  • Pinggirnya tidak akan pecah saat dipaku
  • Kekuatan untuk penarikan posisi tegak lurus serat lebih besar
  • Cukup ringan bila dibandingkan dengan luas permukaannya.
  • Bidangnya yang luas bisa ditutup dengan singkat
  • Kekuatan pemasangan skrup relatif lebih kuat
  • Warna tekstur dan serat bisa dibuat merata sehingga polanya lebih simetris

ALASAN PENINGKATAN PRODUKSI KAYU LAPIS

  1. Jumlah permintaan kayu lapis semakin tinggi ( baik di dalam maupun di luar negeri)
  2. Banyaknya bahan baku berupa kayu bulat yang bisa didapatkan di Indonesia
  3. Hasil dari studi kelayakan menunjukkan besarnya keuntungan jika memproduksi sendiri

HASIL PRODUKSI KAYU LAPIS

  • Vinir merupakan lemparan kayu yang tipis berukuran mulai dari 0,24 mm – 0,6 mm, dengan proses pembuatannya dari pengupasan dolok kayu jenis tertentu.
  • Kayu Lapis (Plywood) merupakan gabungan vinir yang direkatkan menjadi satu dengan posisi arah serat saling tegak lurus dan jumlahnya ganjil (3 lapis adalah tripleks / three-ply, 5 lapis adalah 5 ply, 7 lapis adalah 7 ply dan 9 lapis adalah 9 ply, 5 lapis keatsa disebut juga sebagai multipleks/multiply.
  • Papan Lamina (Laminated Wood) merupakan papan yang terbuat dari gabungan vinir yang direkatkan menjadi satu dengan arah serat yang sama.
  • papan Balok (Block Board) merupakan papan yang bagian penyusunnya terdiri dari beberapa bahan yaitu lapisan muka dan belakangnya finir (lapisan luar) dan lapisan tengahnya potongan kayu yang memanjang dan disusun berdampingan.

BAHAN KAYU YANG DIGUNAKAN

  • Merawan (Hopea spp.)
  • Meranti (Shorea spp.)
  • Agathis (Damar) (Agathis spp.)
  • Kapur (Dryobalanops aromatica)
  • Kempas (Koompasia spp.)
  • Sonokembang (Pterocarpus indicus)
  • Mangir (Canophyllum spp.)
  • Keruing (Dipterocarpus spp.)
  • Jati (Tectona grandis)
  • kayu hitam (Ebony) (Diospyros spp.)
  • Kuku (Periopsis mooniana)
  • Rengas (Gluta rengas)
  • Sonokeling (Dalbergia laetifolia)

PENGGUNAAN KAYU LAPIS

  • Bangunan
  • Body Alat Transportasi
  • Furniture
  • Packing
  • Aksesoris Barang Industri
  • Kerajinan

MESIN YANG DIGUNAKAN

  1. Alat Pemotong Log : Cara kerja sama dengan chain saw namun menggunakan tenaga listrik.
  2. Mesin Pembersih Kulit Log (Deabarker machien) : Berfungsi untuk membersihkan kayu dari kulit lunak maupun kulit keras.
  3. Mesin Pengupasan (Rotary Machine) : Berfungsi membubut log kayu untuk dijadikan lembaran vinir.
  4. Mesin Pengering (Dryer Machine) : Berfungsi untuk mengeringkan hasil dari pembubutan yaitu gulungan vinir.
  5. Mesin Pemotong Vinir (Veneer Clipper)
  6. Mesin Core Composer (Short Core Composer dan Long Core Composer) : Berfungsi menyambung vinir yang hasil kupasannya kurang sempurna.
  7. Mesin Glue Spreader : Berfungsi untuk merekatkan lem pada vinir yang telah diproses oleh mesin dryer.
  8. Mesin Hot Press : Berfungsi membentuk ikatan yang permanen antar vinir.
  9. Double Saw Machine
  10. Mesin Potong dan Ampelas (Double Saw and Sander Machine)
  11. Mesin Dempul (Putty Machine)
  12. Mesin Sensor Ketebalan (Thickness Sensor Machine)

PERAWATAN MESIN INDUSTRI KAYU LAPIS

Untuk memaksimalkan kinerja mesin pada industri kayu lapis harus selalu diadakan pemeliharaan rutin mesin yang menjadi pusat utama produksi. Hasil Produksi yang selalu meningkat akan membuat kinerja mesin akan semakin berat, sehingga pemeliharaan adalah salah satu faktor utama untuk penentu kelancaran proses produksi Kayu Lapis.

KERUSAKAN PADA MESIN INDUSTRI KAYU LAPIS

Untuk kerusakan yang umum terjadi adalah terjadinya keretakan dan kerusakan lain yang membutuhkan pengelasan yang sesuai dengan jenis bahan mesin yang ada pada pabrik Kayu Lapis.

KAWAT LAS UNTUK MESIN INDUSTRI KAYU LAPIS

Kawat Las Industri Kayu Lapis, Untuk mendapatkan hasil pengelasan maksimal sebaiknay diganakan jenis kawat las yang tepat dan berkualitas baik sehingga akan memeperpanjang umur mesin. EDZONA menyediakan beberapa jenis Kawat Las Industri Kayu Lapis yang bisa dipilih untuk perawatan mesin Anda, antara lain adalah sebagai berikut :
AWS  E 312 – 16. E 312 – 17
E 29 9 R 12
DC +/AC
Diameter : 2,6 & 3,20 – 4,00
C 0.09   S 0.016 | Si 0.86  Ni 9.0 | Mn 0.80  Cr 29.2 | P 0.019
kawat las problem steel ini anda tidak perlu memilih banyak jenis kawat las yang sesuai untuk berbagai keperluan. Tensile strength extra tinggi 700-840 N/mm2 dan kepadatan hasil las yang sangat sempurna, menghasilkan mutu las yang tidak ada tandingannya. Tidak retak, tidak lepas, tahan tekukan, tarikan dan benturan. Dengan menggunakan kawat las ini slag yang lepas secara otomatis dan dapat diulang tanpa membuang sisa yang lama, karena mengandung formula khusus pada coating-nya
AWS  NiFe
AC/DC +/-
Diameter : 2,6 & 3,20 – 4,00
Hardness : 200 HB
Untuk pengelasan berbagai jenis besi cor. Dapat menyambung secara sempurna antara besi cor dengan berbagai macam baja termasuk stainless steel, karena mengandung formula khusus pada coatingnya.

Friday, July 10, 2015

PENGELASAN REL KERETA API


Sebelumya telah dibahas tentang kawat las untuk kereta api, maka kali ini akan membahas pengelasan rel kereta api.
pengelasan rel kereta api 2

RANGKAIAN KERETA API

Rangkaian pada kereta api, setidaknya ada dua unit, sedangkan hanya bis rel kereta yang bisa beroperasi hanya dengan satu unit. Unit dalam rangkaian kereta api adalah lokomotif atau gerbong. Begitu juga dengan rel kereta api, yang harus disambungkan agar menjadi jalur kereta. Rel pada kereta api adalah berbahan logam untuk landasan jalur kereta api yang mengarahkan kereta api tanda memerlukan pengendalian. Rel terbentuk dari logam-logam sama panjang yang dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan dengan diikat pada bantalan menggunakan paku rel, sekrup.

PENGELASAN REL KERETA API

Jenis Pengelasan rel kereta api, terdiri dari :
  • Las termit
Las ternit pada rel kereta api menggunakan bahan kimia senyawa besi, ditempatkan diantara rel kemudian direaksikan dengan diberikan suhu sampai mencairkan bahan kima tersebut dan menyambungkan kedua rel. Setelah kedua rel menyambung, sisa hasil reaksi kimia dipotong dan diratakan dengan rel.
  • Las kilatan listrik
Las kilatan listrik atau flash butt welding ini adalah salah satu mengelas rel kereta api dengan mendekarkan ujung rel yang akan disambung dengan memberi muatan listrik dengan arus listrik yang sangat besar. Saat terjadi kontak atara rel dan listrik maka akan terjadi kilatan yang memanaskan dan melehkan ujung kedua rel. Setelah ujung rel meleleh kemudian didekatkan maka terjadi pijaran dan rel meleleh dan kemudian disatukan dengan memberikan tekanan. Hasil sambungan dengan metode ini, lebih kuat dari pada menggunakan las ternit dan membutuhkan waktu yang lebih singkat. Namun metode ini, terlalu dan berbahaya dan tidak cocok diterapkan di Indonesia karena arus rel dapat mengalir ke rel yang lain sehingga berbahaya jika rel dekat dengan pemukiman penduduk terutama anak-anak yang tidak sengaja menyentuh rel yang diberi muatan listrik dan dapat menimbulkan bahaya sengatan listrik.
  • Sambungan baut
Sambungan dengan baut menggunakan satu penyamngga yang disebut dengan fish plate. Fish plate dijepitkan dengan 4 atau 6 baut pada rel yang akan disambung. Saat menyambungkan kedua rel, harus diberi celah antara kedua ujung rel agar rel tidak melengkung karena panas terkena sinar matahari. Tetapi, celah tersebut menyebabkan rel tidak sama tinggi ketika roda kereta api melintas dan menimbulkan bunyi antara rel dan kedua ujung rel.
  • Kawat Las Kereta Api
Kereta Api adalah alat transportrasi terbuat dari besi, baja, aluminium, dan logam lainnya. Untuk melakukan perawatan kereta api, pengelasan menggunakan kawat las Edzona adalah pilihan yang tepat. Misalnya kawat las EDZONA 210 dengan spesifikasi :
C 0.6  Si 0.5
Mn 14  Cr 14
130 % Recovery
DC+/AC
Hardness : 250 HB – 450 HB, Hardness After Work
Diameter : 3,20 – 4,00
Kawat Las Hardfacing Edzona-210 adalah kawat las hardfacing lapisan keras dengan kandungan Manganese diatas 14%. Tahan terhadap gesekan yang sangat kuat sekalipun. Untuk perbaikan, penyambungan dan pelapisan benda-benda yang dirancang tahan gesekan. Terhindar dari keausan akibat gesekan logam dengan logam atau logam dengan benda abrasif lainnya. Tahan benturan tanpa lepas.

Wednesday, July 8, 2015

KAWAT LAS UNTUK KERETA API

Kawat las Untuk Kereta Api

TENTANG KERETA API

Kereta api yang merupakan salah satu transportrasi ini, masih menjadi favorit bagi penumpang yang dapat mengangkut penumpang ataupun barang dalam jumlah banyak sekaligus. Kereta api merupakan trsnaparotrasi yang terdiri dari lokomotif dan gerbong yang berjalan di atas rel dengan jalur yang sudah diatur atau direncanakan. Lokomotif sebagai penggerak yang menarik rangkaian gerbong. Terdapat 3 jenis rangkaian lokomotif yaitu lokomotif uap yang tenaganya dari pembakaran air di ketel, lokomotif diesel yang berasal dari mesin tenaga diesel, lokomotif listrik yang menggunakan tenaga listrik.

PERAWATAN KERETA API

Untuk perawatan kereta api, terdapat tempat untuk melakukan perawatan secara rutin, dan sebagai tempat untuk perbaikan ringan kereta api, yaitu Depo kereta api. Perawatan yang dilakukan secara rutin adalah pemeriksaan harian termasuk pembersihan dan pencucian kereta api.  Fasilitas depo kereta api, terdiri dari pencucian kereta, inspeksi terjadwal, pemeliharaan harian, jalur stabling untuk parkir kereta, perbaikan ringan kereta

PERAWATAN HARIAN KERETA API

Perawatan Harian Kereta Api terdiri dari  :
  • Memeriksa bahan bakar, pemdingin, dan cairan hidraulik kereta api
  • Memeriksa diagnoda komputer berdasarkan unjuk kerja.
  • Melakukan identifikasi sedini mungkin kemungkinan kerusakan
  • Menindak lajuti laporan harian masinis dengan cepat

INSPEKSI TERJADWAL

Inspeksi terjadwal terdiri dari :
  • Melakukan pemeriksaan terjadwal terhadap komponen agar permasalahan teridentifikasi sebelum kerusakan terjadi pada saat operasi.
  • mempertimbangkan jadwal berdasarkan skala ekonomi.
  • Melakukan inspeksi pada saat di luar jam sibuk
  • Mengatur penjadwalan berdasarkan jarak tempuh atau waktu operasi kereta api, misalnya setelah jarak tempuh 1500 km, 6,000km, dan sebagainya

PENGGANTIAN SUKU CADANG PREVENTIF

Adalah penggantian suku cadang sebelum kerusakan,  terdiri dari :
  • Melakuka pergantian suku cadang berdasarkan jarak tempuh atau kondisi perangkat kereta api
  • Mengganti suku cadang tertentu kegagalan operasi terjadi
  • Biasanya dikaitkan dengan inspeksi terjadwal

PERAWATAN TIDAK TERJADWAL

  • Perbaikan kereta api dilakukan setelah terjadi kegagalan perangkat kereta api
  • Perawatan preventif tidak terjadwal adalah mengganti perangkat kerta api yang rusak untuk menghindari gagal operasi.

KAWAT LAS UNTUK KERETA API

Kereta Api adalah alat transportrasi terbuat dari besi, baja, aluminium, dan logam lainnya. Untuk melakukan perawatan kereta api, pengelasan menggunakan kawat las Edzona adalah pilihan yang tepat. Misalnya kawat las Edzona 210 dengan spesisfikasi :
C 0.6  Si 0.5
Mn 14  Cr 14
130 % Recovery
DC+/AC
Hardness : 250 HB – 450 HB, Hardness After Work
Diameter : 3,20 – 4,00
Kawat Las Hardfacing Edzona-210 adalah kawat las hardfacing lapisan keras dengan kandungan Manganese diatas 14%. Tahan terhadap gesekan yang sangat kuat sekalipun. Untuk perbaikan, penyambungan dan pelapisan benda-benda yang dirancang tahan gesekan. Terhindar dari keausan akibat gesekan logam dengan logam atau logam dengan benda abrasif lainnya. Tahan benturan tanpa lepas.

Monday, July 6, 2015

KAWAT LAS PERBAIKAN CYLINDER HEAD

Kawat Las Perbaikan Cylinder Head

CYLINDER HEAD

Cylinder Head (Silinder Kop) adalah salah satu bagian pada mobil yang posisinya berada paling atas yang terbuat dari besi atau aluminium. Di dalam silinder kop terdapat beberapa komponen mesin mobil didalamnya yaitu timelar, noken as, klep dan pernya. Pada pemasangannya, silinder kop dibaut sekuat mungkin dengan tekanan tertentu dan dilapisi dengan gasket untuk packingnya.

KERUSAKAN CYLINDER HEAD

Cylinder Head pada aplikasinya akan menerima beban yang cukup berat. Beban utamanya adalah menahan tekanan kompresi. Sehingga dalam jangka waktu tertentu akan terjadi beberapa kerusakan pada bagian ini. Kerusakan tersebut antara lain adalah :
– Packing Cylinder head rusak sehingga akan mengakibatkan kompresi bocor dan mesin menjadi pincang, kerusakan bisa terjadi pada hubungan antara 2 cylinder atau pada hubungan oli dan air, yang mengakibatkan mesin menjadi pincang dan oli akan berubah warna menjadi seperti susu juga air radiator menjadi berminyak.
– Cylinder head retak biasanya terjadi pada mesin diesel, keretakan pada umumnya terjadi karena over heat, yaitu mesin terlalu panas yang diakibatkan muatan yang berlebihan atau sistem pendinginan yang rusak karena kebocoran salahsatunya. Keretakan juga sering disebabkan karena melepaskan thermosat, yaitu saat mesin sedang panas bukan mencari penyebab panas tetapi memilih melepaskan. Untuk kasus yang sederhana, keretakan ini bisa diperbaiki dengan las atau dikeling.

AKIBAT KERUSAKAN CYLINDER HEAD

Jika cylinder head telah retak, maka mesin menjadi panas dan air diradiator menjadi berminyak. Selain itu bila setelan klepnya terlalu rapat mengakibatkan permukaan klep bisa jadi terbakar, sehingga memunculkan gejala ketika hidup akan menimbulkan letupan ketupan.

TIPS PERBAIKAN CYLINDER HEAD

Untuk memperbaiki cylinder head, harus diturunkan dulu kemudian di skur klep dan dudukan klepnya. Permukaan harus bersih dan licin sampai terlihat mengkilap. Cara untuk skur klep adalah dengan cara sambil mengetuk dan memutar alat tersebut menggunakan kedua tangan. Skur klep yang benar bisa menjadikan masa pakai mesin akan menjadi lebih lama. Biasanya beberapa orang suka menggunakan mesin bor, hal tersebut cukup baik untuk permulaan saja namun jika terlalu lama bisa jadi akan merubah sudut dudukan klepnya.

PENGELASAN PADA CYLINDER HEAD

Untuk mengatasi Cylinder Head yang retak bisa ditangani dengan pengelasan, dengan pengelasan yang tepat makan akan membuat cylinder head mampu berfungsi secara maksimal.

KAWAT LAS PERBAIKAN CYLINDER HEAD

Kawat las EDZONA menyediakan beberapa item yang digunakan dalam peraikan cylinder cops, yaitu :

KAWAT LAS CAST IRON EDZONA-60

AWS E Ni Cu-B
AC/DC +/-
Diameter : 2,6 & 3,20 – 4,00
Hardness : 165 HB
kawat las cast iron khusus dengan inti nikel-tembaga yang sangat baik untuk pengelasan komponen yang terbuat dari besi cor yang mengandung tembaga, bisa dilakukan tanpa pemanasan awal atau dengan pemanasan awal (sampai 200 C).

KAWAT LAS CAST IRON EDZONA-90

AWS E Ni Ni-Cl
AC/DC +/-
Diameter : 2,6 & 3,20 – 4,00
Hardness : 175 HB
Dapat ini digunakan tanpa pemanasan awal, dengan daya tutup yang tinggi, sehingga amat ekonomis tahan terhadap ampere yang tinggi tanpa rusak atau terbakar serta tidak akan terjadi undercut.

KAWAT LAS CAST IRON EDZONA-10 FN

AWS E Ni Ni Fe-Cl
AC/DC +/-
Diameter : 2,6 & 3,20 – 4,00
Hardness : 180 HB
Untuk semua jenis besi tuang malleable kandungan Ni Fe balance yang masih dapat dimachining, keistimewaan dapat untuk penyambungan antara besi tuang dengan stainless steel, baja, besi.