TENTANG LAS TITIK
Las titik adalah salah satujenis yang harus diketahui, las titik adalah jenis las resistansi listrik yang dikembangkan setelah energi listrik dapat dipergunakan dengan mudah, yang merupakan suatu teknik penyambungan yang ekonomis dan efisien khususnya untuk pengerjaan logam plat. Pada las titik, benda kerja plat (logam) yang akan di sambungkan di jepit dengan kawat las dari paduan tembaga dan kemudian dalam waktu singkat dialirkan arus listrik yang besar. Karena aliran listrik antara kedua kawat las tersebut harus melalui (logam) plat yang di jepit, maka timbul panas pada tempat jepitan yang menyebabkan logam di tempat tersebut mencair dan tersambung. Pada tempat kontak antara kawat las dan plat logam juga terjadi panas karena tahanan listrik, tetapi tidak sampai mencairkan logam karena ujung-ujung kawat las didinginkan.
CARA KERJA LAS TITIK
Cara kerja las titik adalah, transformator dalam mesin las merubah tegangan arus bolak-balik dari 110 volt atau 220 volt menjadi 4 volt sampai 12 volt maka arusnyamenjadi cukup besar sehingga dapat menimbulkan panas kemudian pelat logam yang dilas dijepit pada tempat sambungan dengan sepasang kawat las dari paduan tembaga dan kemudian dalam waktu yang singkat dialiri arus listrik yang cukup besar. maka pada tempat jepitan timbul panas karena tahanan listrik yang menyebabkan logam mencair dan tersambung. Panas ini juga timbul di tempa kontak antara kawat las dan pelat, tetapi tidak sampai mencairkan logam, karena ujung-ujung kawat las didinginkan dengan air. saat aliran listrik dihentikan, maka logam yang mencair tadi akan menjadi dingin dan terbentuk sambungan dibawah tekanan gaya kawat las agar tidak terjadi busur antara kawat las dan sambungan.
SIKLUS LAS TITIK
Pada las titik, Siklus pengelasan dimulai saat proses waktu tekan atau disebut squezee time adalah ketika kawat las menekan plat dimana arus belum dialirkan. Kemudian adalah proses waktu pengelasan (heat or weld time) arus dialirkan ke kawat las sehingga timbul panas pada pelat di posisi kawat las sehingga terbentuk sambungan las. Selanjutnya proses waktu tenggang (hold time) saat arus dihentikan namun tekanan tetap ada. Kemudian logam dibiarkan mendingin sampai sambungan menjadi kuat dan tekanan di hilangkan dan plat siap dipindahkan untuk dilakukan proses pengelasan dimulai lagi untuk titik yang baru. Peralatan mesin las titik ada tiga jenis yaitu : [1] mesin las titik tunggal stasioner, [2] mesin las titik tunggal yang dapat dipindahkan dan [3] mesin las titik ganda. Mesin las stasioner dapat dibagi lagi atas jenis : lengan ayun dan jenis tekanan langsung. Jenis lengan ayun merupakan jenis yang sederhana dan mempunyai kapasitas kecil.
Las titik menggunakan panas dari arus listrik dan besarnya panas dapat di hitung dengan menggunakan rumus :
H = I² R t (2.1)
Dengan:
I = kuat arus listrik (Ampere)
H = jumlah panas yang dihasilkan (Joule)
t = waktu pengelasan (detik)
R = resistansi (ohm)
I = kuat arus listrik (Ampere)
H = jumlah panas yang dihasilkan (Joule)
t = waktu pengelasan (detik)
R = resistansi (ohm)