Pada teknik pengelasan kapal ataupun yang lain, Simbol pada pengelasan digunakan untuk para disainer pengelasan dapat menyampaikan ide tentang disain struktur pengelasan secara mudah dan akurat baik pada pihak pembangun. Terdapat simbol-simbol pengelasan umum, simbol-simbol akhir, simbol-simbol pengujian tak merusak (NDT) , simbol-simbol proses pengerjaan metal dan sebagainya perlu untuk digunakan. Simbol-simbol pengelasan sudah telah dibuat dan ditetapkan dalam JIS.
CONTOH MENGGUNAKAN SIMBOL PENGELASAN
Gambar di atas menunjukkan beberapa contoh cara mencantumkan simbol dalam hubungannya dengan garis dasar. Jika satu bagian yang dilas diletakkan pada sisi yang ditunjukkan dengan tanda panah atau garis dasar , satu simbol pengelasan dan pernyataan ukuran harus diletakkan di bawah garis dasar. Jika satu bagian yang dilas diletakkan pada sisi berlawanan dengan tanda panah ataupun dibelakang garis dasar, maka simbol pengelasan dan pernyataan ukuran harus diletakkan berada di atas garis dasar.
- Gambar (a) adalah bagian yang dilas diletakkan disisi yang ditunjukkan tanda panah atau garis dasar pada sisi Anda
- Gambarb (b) adalah bagian agian yang dilas diletakkan pada sisi yang berlawanan dengan tanda panah atau dibelakang garis dasar
- Gambar c (c) adalah untuk las-lasan dengan pengelasan sambungan yang tumpang (seperti las titik)
Keterangan tulisan
Simbol dasar
S = Ukuran per bagian atau kekuatan daerah las (kedalaman kampuh/alur, panjang kaki sudut, diameter lubang isian, lebar celah/alur, lebar lapisan, diameter gumpalan atau kekuatan satu titik pada las titik, dsb)
R = Jarak akar
A = Sudut kampuh
L = Panjang pengelasan pada las sudut terputus-putus, atau panjang celah atau, jika perlu, panjang pengelasan pada las celah
n = Jumlah las sudut terputus-putus, las lubang, las celah, la dsb celah, las titik, dsb
P = Jarak dari las sudut terputus-putus, las lubang, las
T = Perintah-perintah khusus (jari-jari akar pengelasan kampuh J, pengelasan kampuh U, dsb, metode pengelasan, simbol NDT tambahan, dan lain-lainnya)
– = Simbol tambahan yang menyatakan kondisi permukaan
G = Simbol tambahan yang menyatakan metode/cara penyelesaian
Gambar lingkar bendera = Simbol tambahan untuk seluruh bagian pengelasan
Gambar lingkar = Simbol tambahan untuk semua pengelasan
Simbol dasar
S = Ukuran per bagian atau kekuatan daerah las (kedalaman kampuh/alur, panjang kaki sudut, diameter lubang isian, lebar celah/alur, lebar lapisan, diameter gumpalan atau kekuatan satu titik pada las titik, dsb)
R = Jarak akar
A = Sudut kampuh
L = Panjang pengelasan pada las sudut terputus-putus, atau panjang celah atau, jika perlu, panjang pengelasan pada las celah
n = Jumlah las sudut terputus-putus, las lubang, las celah, la dsb celah, las titik, dsb
P = Jarak dari las sudut terputus-putus, las lubang, las
T = Perintah-perintah khusus (jari-jari akar pengelasan kampuh J, pengelasan kampuh U, dsb, metode pengelasan, simbol NDT tambahan, dan lain-lainnya)
– = Simbol tambahan yang menyatakan kondisi permukaan
G = Simbol tambahan yang menyatakan metode/cara penyelesaian
Gambar lingkar bendera = Simbol tambahan untuk seluruh bagian pengelasan
Gambar lingkar = Simbol tambahan untuk semua pengelasan
Jika dalam pengelasan terjadi garis dasar tidak dapat digambar secara horisontal, ada aturan khusus untuk menentukan sisi atas dan bawah garis dasar seperti ditunjukkan pada gambar diatas. Adalah dengan menambahkan garis penunjuk ke ujung lain dari garis dasar, dan sebuah panah ke ujung garis penunjuk, untuk menunjukkan daerah las. Garis penunjuk biasanya lurus. Untuk menunjukkan permukaan yang dikampuh pada alur tunggal atau ganda atau bentuk-bentuk sejenis, maka gambar sebuah garis dasar disisi bagian logam induk yang dikampuh, dan gambar sebuah garis penunjuk yang patah dengan panah terarah pada permukaan yang dikampuh, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
No comments:
Post a Comment