Pengelasan pada logam atau benda kerja adalah dengan memberikan panas dengan suhu tertentu. Sambungan terjadi karena panas yang ditimbulkan dan kawat las sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las. Pada awal terjadinya kontak antara elektroda dan benda terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbulah busur pada pengelasan busur listrik. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan tipe kawat las.
PEMBENTUKAN TEGANGAN SISA
Pada saat pengelasan, terdapat daerah benda kerja yang dilas menerima panas dengan suhu yang sangat tinggi, dan juga terdapat daerah yang menerima panas lebih rendah karena jaraknya jauh dari titik las. Ketika proses pengelasan, suhu daerah yang dilas akan berubah terus-menerus, sehingga distribusi suhu menjadi tidak homogen. Tidak Homogen nya suhu ini menyebabkan logam mengalami pemuaian dan dekomposisi fasa yang tidak sama.
Daerah benda kerja yang dilas memiliki suhu yang sangat tinggi dan kemdian akan mengalami pemuaian atau perubahan volume yang relatif besar. Sedangkan, daerah benda kerja yang suhunya lebih rendah mengalami pemuaian yang kecil. Daerah benda kerja yang dingin, sama sekali tidak akan mengalami proses pemuaian, daerah benda kerja yang dingin ini akan menjadi penghambat proses pemuaian lebih lanjut.
Daerah benda kerja las akan mengalami perubahan fasa sesuai dengan suhunya. Dapat terjadi dekomposisi fasa tidak merata karena karena distribusi suhu tidak sama. Setiap perubahan fasa akan diikuti oleh perubahan volume kristal atau fasa. Sehingga, akibat adanya perbedaan suhu, maka tidak semua daerah fasanya berubah dan menyebabkan terjadi perbedaan volume di daerah lasan.
Ketika proses pendinginan, daerah benda yang dengan suhu tinggi akan menyusut lebih besar dibanding daerah yang relatif dingin. Dan juga, akan terjadi dekomposisi fasa ke fasa suhu rendah dan menyebabkan timbulnya tegangan yang saling berlawanan.
perbedaan suhu dan pendinginan ini dapat berakibat terjadinya peregangan di daerah lasan yang berakibat terjadinya perubahan bentuk secara permanen. Hal ini diakibatkan terjadinya perubahan sifat mekanik di daerah lasan dan dapat menimbulkan tegangan yang sifatnya permanen, yang disebut tegangan sisa.
Untuk kawat las tahan panas, gunakan kawat las EDZONA.
No comments:
Post a Comment